02/06/2014
bright PLN Batam menanam tak kurang dari dua ribu pohon Mangrove dan berbagai varietas lainnya dalam menyambut hari lingkungan hidup sedunia. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah penanaman pohon berbagai varietas,pada Jumat (30/5)seusai senam pagi bersama keluarga besar bright PLN Batam. Kegiatan Corporate Social Responsibility(CSR) bright PLN Batam peduli lingkungantersebut dilaksanakan di kantorUnit Bisnis Pembangkitan dan Transmisi, Batam. PLN Batam menilai berbagai upaya penyelamatan lingkungan hayati di pulau kecil seperti Batam menjadi langkah konkret menghindari dampak negatif pemanasan global.
”Penanaman pohon ini dilakukan di seluruh pembangkit dan Gardu Indukdalam sistem ketenagalistrikanbright PLN Batam yang tersebar di berbagai wilayah Pulau Batam,seperti Sekupang, Batu Ampar, Sengkuang, Panaran, Baloi, dan Tanjung Kasam. Kami mengajak semua pihak melakukan penghijauan sebagai usaha preventif menghadapi perubahan iklim yang ekstrim dan ancaman bencana akibat pemanasan global” jelas Tagor EB Sidjabat, Direktur Operasi bright PLN Batamdalam penanaman pohon pertama dalam kampanye peduli lingkungan ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang PLN Batam di berbagai lini usahanya dalam menjaga kualitas lingkungan hayati Batam. Selain lewat kegiatan CSR lingkungan, PLN Batam juga berupaya meningkatkan pemakaian energi yang “hijau” di proses bisnisnya. Jika dulu mayoritas pembangkit listrik di Batam menggunakan BBM dan batubara, maka kini mulai berubah. Sejak beberapa tahun ini, PLN Batam berhasil menjadikan gas sebagai mayoritas energi primer dalam bauran energi primernya. Tercatat 70 persen pembangkitan daya listrik PLN Batam menggunakan energi primer gas di tahun 2014.
“Kegiatan kedua dalam rangkaian kampanye peduli lingkungan ini adalah penanaman mangrove akan dilaksanakan pada Sabtu (14/6) setelah kegiatan MTQ berlangsung, rencananya ribuan mangrovetersebut akan ditanam di wilayah Tanjung Piayu Laut. Kegiatan inibekerjasama dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam” tutur Alibetta Sembiring, Leader I Health, Safety and Environment bright PLN Batam.Ekosistem mangrove sendiri telah diakui dunia memiliki fungsi yang sangat penting bagi ekologi dan ekonomisebuah wilayah. Namun seiring dengan perkembangan pembangunan infrastruktur dan industriyang pesat, ekosistem hutan mangrove makin terancam keberadaannya. “Kegiatan ini akan merehabilitasi hutan mangrove sehinggadiharapkan memberikan manfaat ekologisdankelestarian hayati”,tambahTagor.
Penanaman ribuan pohon ini dinilai akan ikut menjaga ekosistem kehidupan alam Batamyang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat bisnis dan industri termaju di Indonesia. Selain itu, ukuran pulau yang tak terlalu luas dan menjadi jantung industri dan bisnis di wilayah Kepri membuat Batam mesti memiliki daya tahan ekstra terhadap polusi dan pemanasan global.
Lembaga lingkungan hidup PBB, United Nations Environment Programme(UNEP),sendiri memberikan perhatian khusus pada wilayah pulau kecil dari negara berkembang seperti Pulau Batam. UNEP bahkanmenetapkan tahun inisebagai tahuninternasional bagi negara berkembang berbasis pulau kecil, International Year of Small Island Developing States. Pulau berukuran kecil seperti Singapura dan Batam menjadi contoh yang identik bagi wilayah pulau kecil yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan penduduk tinggi, keterbatasan sumber daya alam dan ketergantungan tinggi pada perdagangan internasional. Resiko kerusakan lingkungan di wilayah macam ini, dinilai UNEP lebih tinggi ketimbang wilayah lainnya. Lembaga dunia ini mengimbau agar semua pihak serius dan segera memperkuat kualitas lingkungan hayati di wilayah pulau kecil yang berkembang pesat.
Berbagai penelitian dan laporan terkini menyatakan bahwa pulau kecil di beberapa negara berkembang menjadi kawasan yang paling terdampak pemanasan global. Kawasan pulau kecil paling rentan akan bencana banjir dan badai akibat pemanasan global. Kenaikan gradual daripermukaan air laut menjadi indikasi yang mudahdilihat dari adanya pemanasan globaltersebut.Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki lebih dari 13.000 pulauberukuran kecil, merupakan salah satu negara paling terdampak pemanasan globaldi dunia.
Karenanya, bright PLN Batam berharap lewat aktifitas bisnis perusahaan yang berwawasan lingkunganini dapat turut menyumbang upaya antisipatif atas efek pemanasan global tersebut. “Semoga melalui berbagai upaya sederhana dan konkrityang PLN Batamlakukan ini, dapat ikut mengawal tiga indikator kemakmuran masyarakat Batam. Satu, PLN Batam yang makin sehat dan sustainable menjaga listrik Batam. Dua,meningkatkan perekonomian lewat peningkatan produktifitas kalangan usaha. Dan terakhir, menjaga kelestarian hayati Batam bagi generasi penerus kita”, tutup Tagor.