05/08/2016
Pada awal bulan Mei lalu bright PLN Batam membagikan sebuah alat manual pembuat pupuk kompos dari sampah organik yang biasa disebut Komposter. Sebuah alat menyerupai tong sampah dari bahan fiber dengan saluran air dibawahnya. Program komposter dilakukan di Kavling Bukit Pelita Indah RT 006, RW 020 Kelurahan Kabil, Nongsa dengan pemberian 25 komposter kepada 50 KK warga disana.Tiga bulan sudah program berjalan dan pada Rabu (4/3), warga di kavling Bukit Pelita Indah akhirnya menuai hasil dari kerja keras mengompos sampah organik yaitu panen tanaman yang telah ditanam ± 17 hari menggunakan kompos. “Prosesnya memang cukup mudah namun butuh ketekunan dan kemauan untuk mulai mengompos dan pada akhirnya dapat memanen”, ujar Ibu Fatimah salah satu kader komposter di kavling tersebut. Ibu Fatimah juga telah berhasil menjadi kader komposter terbaik karena hasil dari swadaya pangannya berhasil,kangkung yang dia tanam tumbuh dengan subur.Ibu Fatimah juga menambahkan bahwa selama ini warga banyak membuang sampah organik begitu saja ke TPS bahkan disembarang tempat. Namun setelah diberi alat komposter dan pelatihan membuat kompos akhirnya ibu-ibu rumah tangga banyak yang memanfaatkan sampah organik tersebut.
Kegiatan panen juga dibarengi dengan closing ceremony program komposter oleh bright PLN Batam. Secara simbolis program ditutup oleh Agus Subekti, Corporate Secretary bright PLN Batam dan perwakilan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam (DKP) yang memberikan bibit-bibit tanaman kepada warga untuk ditanam di pekarangan rumah serta pemberian piala dan hadiah kepada kader komposter yang berhasil memanen tanaman hasil pengomposan. Dalam sambutannya Agus Subekti memuji ibu-ibu yang begitu rajin dan berusaha keras untuk mengikuti program ini di tengah kesibukan menjadi ibu rumah tangga. “Ratusan ton sampah di Batam ini tiap harinya terkumpul di TPS namun ibu-ibu disini sudah menguranginya. Dengan adanya komposter ini bright PLN Batam berharap dapat membantu pemerintah menanggulangi masalah sampah dan juga membuat masyarakat aktif terlibat dalam pengelolaan sampah.”tambah Agus Subekti
Ibu Rida Meyliana sebagai representasi pemerintah dari DKP juga mengapresiasi program “Batam 1000 Komposter” yang digagas oleh Duta Pudak Lestari dan CSR bright PLN Batam. “Program ini sangat membantu pemerintah karena mungkin ibu-ibu pasti sering membuang sampah ke TPS,program ini merupakan pemberdayaan masyarakat dari lingkungan RT,RW sampai kelurahan agar berpartisipasi untuk mengatasi permasalahan sampah serta mewujudkan Indonesia bebas sampah tahun 2020 salah satunya melalui program 1000 Komposter.”ujar Rida dalam sambutannya.
Beberapa warga juga mengaku senang dengan program komposter karena dapat menghemat uang belanja bulanan dengan menanam bahan pangan secara mandiri
Program komposter ini adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) Peduli Lingkungan bright PLN Batam dan merupakan program pertama kali/pilot project bright PLN Batam bekerja sama dengan PT Duta Pudak Lestari yang berkomitmen dalam bidang lingkungan dan energi berbasis limbah. Diharapkan melalui program komposter ini dapat membantu program pemerintah untuk mereduksi sampah dengan 3R (Reuse,Reduce,Recycle) serta turut ambil bagian dalam membangun nilai tambah dari sampah ,juga dalam menciptakan masyarakat swadaya pangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan.